search

google translate

Rabu, 27 Januari 2010


Fenomena menjamurnya pengguna Twitter di Indonesia cukup terasa pesat akhir-akhir ini. Dari anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran, figur publik, politikus, sampai menteri pun sudah terjamah layanan mikroblog yang satu ini. Nyaris seperti tren Facebook pada tahun 2008.

Lembaga pemerhati media sosial, Sysomos, mencatat perkembangan signifikan penggunaan Twitter di tanah air. Melalui pengamatan sepanjang Oktober - November 2009, Sysomos baru saja melansir laporan 20 besar negara & kota dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak.

Hasilnya? Indonesia secara mengejutkan muncul di peringkat ke-6, paling tinggi di antara negara-negara Asia lainnya. Tercatat sebesar 2,41% dari total tweeps (sebutan bagi pengguna Twitter) ada di negara kita. Padahal tengah tahun lalu, besarnya cuma kurang dari 0,5%. Artinya terjadi peningkatan lebih dari 5x lipat.

Sementara itu dari pemeringkatan berdasarkan kota, Jakarta menduduki tempat ke-13 dengan share 0,58% dari total tweeps. Dalam daftar peringkat, hanya ibukota negara ini dan Tokyo yang mewakili benua Asia. Tokyo sendiri hanya berada di tempat ke-15 dengan share 0,56%.

Jika dilihat dari jumlah kontribusi tweets, Indonesia dan Jakarta juga mencatat hasil mengesankan. Para tweeps Indonesia menyumbang 2,34%, nomor 6, dari total tweets yang dikirim pengguna Twitter di seluruh dunia. Khusus tweeps asal Jakarta, share 0,8% berhasil diperoleh dan menduduki posisi ke-11 di antara kota-kota sedunia. Sepertinya komunitas JTUG (Jakarta Twitter User Group) bisa berbangga atas hasil ini. Lagi-lagi, tidak ada negara dan kota di Asia lainnya yang melebihi pencapaian kita. Maka sah saja kiranya jika kita menasbihkan Jakarta sebagai ibukota Twitter Asia.

Dari laporan Sysomos pun diketahui, Brazil juga mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna Twitter. Dari awalnya 2% pada pertengahan 2009, kini telah mencapai 8,79% dan langsung nangkring di peringkat runner-up. Posisi pertama masih dihuni Amerika Serikat dengan persentase lebih dari 50%.

Laporan Sysomos selengkapnya bisa dilihat di alamat berikut ini: http://blog.sysomos.com/2010/01/14/exploring-the-use-of-twitter-around-the-world.

Maraknya Twitter di Indonesia sepertinya terbantu oleh laris-manisnya penjualan BlackBerry di tanah air. Selain via BlackBerry Messenger (BBM), rupanya komunikasi melalui Twitter dirasa lebih menyenangkan. Akibatnya kadang Twitter disalahgunakan dari fungsi aslinya sebagai mikroblog, menjadi tak ubahnya ajang chatting.

Namun bagaimanapun, prestasi ini dapat dianggap salah satu potensi unggulan. Jika dimanfaatkan dengan lebih maksimal, bisa jadi Twitter diberdayakan sebagai alat promosi nasional. Lihat saja berbagai topik asal Indonesia yang pernah masuk trending topics, seperti #indonesiaunite, #sawityowit, Mbah Surip, Gus Dur, dan yang terbaru, #dearSBY. Bayangkan kalau seluruh tweeps Indonesia dikerahkan mendukung kampanye tertentu untuk mengharumkan nama bangsa. Visit Indonesia, misalnya. Lebih murah dan mudah dibanding menyelenggarakan roadshow ke luar negeri kan?

sumber: www.infokomputer.com

4 komentar:

Albertus mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Albertus mengatakan...

memanfaatkan perubahan fungsi Twitter dari mikro blogging menjadi ajang chatting. Kami membuat sebuah event di Twitter yang bertujuan sebagai media promosi yang murah bila dibandingkan dengan roadshow (offline)

Bagaimana menurut anda event kami ?

Albertus mengatakan...

memanfaatkan perubahan fungsi Twitter dari mikro blogging menjadi ajang chatting. Kami membuat sebuah event di Twitter yang bertujuan sebagai media promosi yang murah bila dibandingkan dengan roadshow (offline)

Bagaimana menurut anda event kami ?

wisnu04 mengatakan...

menurut saya boleh juga tuh idex

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Hihera.com
Computers Blogs
Technology Blogs - BlogCatalog Blog Directory