search

google translate

Senin, 16 Agustus 2010

Memanipulasi Shell Bash

memodifikasi shell adalah salah satu metode untuk membuat Linux lebih sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda. Tutorial berikut ini akan difokuskan pada Bash. CHIP mencoba merangkumnya untuk Anda.

Bash adalah nama program shell yang paling banyak digunakan dalam distribusi Linux yang beredar saat ini. Lewat shell ini, Anda bisa mengetik berbagai perintah tertentu atau menjalankan suatu program. Sebaliknya, shell akan menampilkan output dari perintah Anda. Dalam banyak kasus, pengguna Linux lambat laun akan terbiasa memakai shell karena dianggap mempercepat suatu pekerjaan dibanding jika bekerja melalui interface grafis.Manusia biasanya tidak cepat puas, ini juga berlaku dalam penggunaan shell. Si fat atau perilaku shell default dari suatu distribusi saat meng-install-nya tidak jarang kurang optimal untuk aktivitas Anda sehari-hari di Linux. Untuk itu, Bash dan program-program shell lain menyediakan berbagai cara agar pengguna bisa melakukan kustomisasi. Modifikasi bisa dilakukan dengan memberikan nilai baru pada suatu variabel atau dilakukan lewat suatu perintah tertentu. Perubahan inipun bisa dibuat permanen dengan melakukan penambahan perintah yang sama di file script inisialisasi Bash.
Pada artikel ini, akan dijelaskan beberapa modifikasi yang dirasa bermanfaat untuk para pembaca, diantaranya:
->konfigurasi history
->modifikasi prompt shell
->pencarian perintah dan direktori dan beberapa option tambahan lainnya.
Karena artikel ini membahas menge nai Bash, diasumsikan pembaca juga memakai Bash sebagai shell aktif. Pembaca bebas menerapkannya untuk distribusi apapun, baik rilis terbaru maupun lama. Pembahasan berlaku bagi versi Bash minimal 2.x. Versi Bash dapat diketahui dengan perintah:

$ bash –version
GNU bash, version 3.2.33(1)-release (i386-red
hat-linux-gnu)
Copyright (C) 2007 Free Software Foundation,
Inc.
Seperti biasa, prompt # berarti perintah harus dijalankan sebagai user root. Sementara prompt $ berarti bisa dijalankan sebagai user biasa. Perlu diperhatikan bahwa modifikasi shell rata-rata berdampak hanya pada sesi user ID tersebut. Dengan demikian hampir tidak diperlukan eksekusi sebagai root.




Bash memiliki kemampuan untuk meng ingat sejumlah perintah terakhir yang te lah dijalankan pengguna. Kemampuannya tersebut berguna jika Anda ingin mengulang berbagai perintah terakhir secara cepat. Sebagai contoh, jika dimisalkan ada mengetik urutan perintah seperti ini:
$ ls -alsh
$ whoami
$ find . -type f
Maka jika Anda mengetik:
$ !-3
Perintah ls -alsh akan diulangi. Perintah yang baru saja diketik bermakna “ulangi perintah ketiga dihitung dari yang ter akhir”. Berapa banyak perintah yang diingat oleh Bash? Ini tergantung dari variabel lingkungan HISTSIZE. Manual Bash menyatakan bahwa nilai default nya adalah 500. Namun, bisa saja Anda menambah nya, misalkan dengan alasan untuk memperpanjang pelacakan perintah-pe rin tah yang telah dijalankan. Secara umum, untuk melakukan setting variabel lingkung­an, gunakan perintah export. 


Tidak ada komentar:

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Hihera.com
Computers Blogs
Technology Blogs - BlogCatalog Blog Directory