search

google translate

Tampilkan postingan dengan label linux. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label linux. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Agustus 2010

Bekerja Lebih Efisien Dengan Utility Screen

Linux menawarkan berbagai cara untuk mengefisienkan pekerjaan Anda. Berikut ini CHIP akan menjelaskan utility Screen yang berfungsi mengelola tampilan program berbasis teks.
oleh Mulyadi S.

Pengguna Linux dalam kesempatan tertentu pasti tidak bisa lepas dari aktivitas mengetik atau menjalankan perintah di CLI (Command Line Interface). Hal ini bisa terjadi karena faktor kebiasaan. Harus diakui bahwa kadang hal tertentu bisa lebih cepat jika dilakukan di dalam CLI. Misalnya memformat partisi, mencari file dengan nama tertentu, atau tes jaringan. Untuk melakukan semua ini, Anda tentu memerlukan program terminal emulator, seperti Konsole atau GNOME Terminal. Atau jika Anda berada di text mode, perintah bisa langsung dikerjakan di shell.


Saat mengetikkan perintah dan menjalankannya, bisa jadi perintah ini berjalan agak lama. Misalnya, Anda menjalankan program “top” atau sedang melakukan copy data antarpartisi dalam jumlah besar. Jika hanya ini satu-satunya yang Anda kerjakan, tentu tidak menjadi masalah saat menunggunya. Namun, mengingat komputer kini dapat memroses tugas relatif kuat dan Linux sendiri bersifat multitasking, kita sebagai pengguna selalu cenderung ingin menjalankan banyak tugas sekaligus. Jadi, sambil menunggu proses (job) selesai, kita buka tab terminal baru, login, dan jalankan lagi perintah lain. Demikian seterusnya dan kita berganti-ganti antarterminal atau tab untuk mengawasi progress pekerjaan kita. Efisienkah cara ini?Tidak perlu repot-repot memeriksa konsumsi memori (RAM), kita lihat saja dulu dari sisi tampilan. Mungkin sebagian dari Anda suka membuka satu window baru untuk menjalankan satu tugas. Apabila dianggap ada 10 tugas, berarti akan ada 10 window terbuka. Bisa dibayangkan taskbar atau panel akan penuh dan seketika memenuhi layar. Kalau kita ganti metode membuka window baru dengan tab baru, maka keadaan akan relatif membaik. Hanya ada satu window dengan isi 10 tab. Kita bisa berpindah antartab dengan klik. Tapi bagaimana jika hanya dengan satu tab di dalam satu window kita bisa menggabungkan 10 terminal itu? Tidak mungkin? Simak uraian berikut ini.

Mari mulai berkenalan dengan program bernama Screen. Namanya memang cukup sederhana. Fungsi utamanya adalah “membelah” satu terminal fisik bagi dua atau lebih program. Analoginya seperti seperti 3 kamerawan dari 3 stasiun TV berbeda yang meliput 3 acara terpisah di satu gedung, sementara pemirsa melihat dari satu televisi. Kita bisa berpindah channel melihat liputan salah satu acara atau saat mematikan sementara televisi kita. Para kamerawan akan tetap meliput acara bagi kita. Screen berperan sekaligus seperti kamerawan dan TV dalam hal ini.

Ulasan akan menggunakan basis distro Fedora 9. Prompt $ berarti perintah diketik sebagai user biasa, sementara # berarti diketik sebagai root.
sumber: www.chip.co.id
Read More..

Mengendalikan Sistem Linux dari Jarak Jauh

Menangani dua komputer sekaligus atau lebih dan terhubung di jaringan bukanlah persoalan mudah. Dengan bantuan software remote access, Anda dapat menangani sebagian besar tugas administrasi seluruh komputer dari satu komputer saja.

Bayangkan Anda menangani sebu ah jaringan (LAN) kecil dengan empat komputer (via switch) di rumah. Empat komputer ini ber ada di ruangan yang berbeda, masing-masing di kamar tidur dan ruang belajar, dan sisanya di ruang kerja pribadi. Pada suatu ketika, Anda memerlukan beberapa file yang tersebar di ketiga PC lainnya sehingga Anda pun harus meng-copy file-file tersebut dari 3 komputer ke komputer yang saat ini sedang gunakan.


Bagaimana cara Anda melakukannya? Kalau dengan cara tradisional, berarti Anda harus mondar mandir di 3 komputer tersebut, mungkin mencari file-filenya terlebih dahulu baru kemudian di-copy. Bisa juga melalui USB Flash Drive (UFD) atau media removable lain.

Apakah cara ini praktis? Tentu saja tidak! Ingat, Anda sudah punya suatu jaringan kecil. Anda bisa memanfaatkannya untuk melakukan pengendalian jarak jauh. Alih-alih beranjak dari kursi Anda dan menuju komputer di ruang sebelah, Anda cukup melakukan pencarian file dan peng-copy-an data dari PC Anda saat ini. Lebih cepat bukan? Tidak hanya itu. Dengan menggunakan program bernama VNC, Anda bahkan dapat melihat layar desktop komputer yang dituju. Serasa be rada langsung di depan komputer dan bernavigasi di dalamnya!

Praktik kali ini menggunakan dua sis tem Linux, yaitu Fedora 9 sebagai client dan CentOS 5.3 sebagai server. Komputer client alamat IP-nya 192.168.1.1, sementara client memiliki alamat IP 192.168.1.2. Di asumsikan jaringan (kabel atau WiFi) te lah ter-install dengan baik. Seperti biasa, prompt # menunjukkan pe rintah yang di kerjakan sebagai root, sementara prompt $ sebagai user non root.
A. Telnet

Telnet adalah bentuk login jarak jauh yang relatif kuno pada keluarga sistem UNIX. Ciri khasnya adalah komunikasi antara dua komputer dilakukan secara gamblang. Artinya, data yang terkirim dan diterima tidak dienkripsi. Keunggulannya, prosesnya berlangsung cepat karena data tinggal dikirim apa adanya. Namun, karena tidak terproteksi, data menjadi rawan terkena sniffing (penyadapan).

Semua hal dalam konteks akses remote membutuhkan dua komponen, yaitu program client dan server. Untuk telnet, di server Anda harus memastikan paket RPM telnet-server telah terinstall:
# rpm -qa | grep telnet-server

Apabila tidak muncul output apapun, gunakan yum untuk instalasi. Di sini dianggap Y telah terkonfigurasi menuju repository CentOS secara benar:
# yum install telnet-server

Resolving Dependencies
–> Running transaction check
—> Package telnet-server.i386 1:0.17-39.el5
set to be updated
–> Finished Dependency Resolution

Running Transaction
Installing : telnet-server
[1/1]
Installed: telnet-server.i386 1:0.17-39.el5
Complete!

Daemon telnet tidak langsung otomatis berjalan, ada konfigurasi tambahan yang harus dilakukan. Edit file /etc/xinetd.d/telnet dan bari baris:
disable = yes
menjadi:
disable = no

Selanjutnya, restart xinetd dengan perintah seperti berikut ini.
# /etc/init.d/xinetd restart
Pastikan apakah telnet sudah ter-install di komputer client dengan program yum. Apabila yum belum terinstalasi, ketik:
# yum install telnet
Selanjutnya, lakukan remote login sebagai berikut:
$ telnet 192.168.1.2
Setelah perintah ini, pada layar login akan muncul kurang tampilan seperti berikut ini:
Trying 192.168.1.2…
Connected to 192.168.1.2.
Escape character is ‘^]’.
CentOS release 5.3 (Final)
Kernel 2.6.18-128.el5 on an i686
login:
Masukkan nama user dan password dan kita siap bekerja layaknya berada langsung di depan komputernya. Setelah selesai bekerja, Anda tinggal gunakan perintah “exit” atau “logout” atau tekan [Ctrl]+[D] untuk mengakhiri sesi telnet.

Untuk memastikan service xinetd se lalu aktif saat booting (karena telnet server bernaung di dalamnya), ketikkan:
# chkconfig –level 2345 xinetd on
sumber: www.chip.co.id
Read More..

Audit Mandiri Sistem Keamanan Linux

program sekuriti tidak hanya berguna bagi hacker. Pengguna Linux awam pun bisa menggunakannya untuk mengetahui aman tidaknya sistem mereka. Pelajari bagaimana program-program ini dapat menguak informasi yang tergolong sensitif di PC Anda!

Program hacking pada dasarnya tidak bersifat netral. Dia bisa menjadi positif jika digunakan oleh orang yang bertujuan baik, dan sebaliknya bisa berbahaya jika digunakan orang jahat. Kali ini, kita akan memposisikan diri sebagai orang baik dan menggunakannya untuk melakukan suatu analisis keamanan PC.


Apa yang hendak kita analisis? Tidak jauh-jauh, PC kita sendiri. Menga pa kita melakukannya? Alasannya yaitu untuk mengetahui kelemahan sistem lebih dini sebelum cracker jahat menemukannya. Begitu kita menemukannya, kita bisa melakukan langkah preventif agar celah keamanan tidak dimanfaatkan cracker untuk menyusup ke sis tem. Ingat, tidak ada sis tem yang sempurna. Jadi, waspadalah dan lakukan pengauditan secara berkala.
Teknik diulas disini hanya sebagian saja dari bermacam-macam teknik hacking yang ada. Penulis mempertimbangkan aspek realitas keamanan sistem dilihat dari sisi pandang penggunaan Linux sebagai desktop. Praktik berikut ini memakai distro Fedora 9 (kernel 2.6.32), tetapi metode yang sama bisa diterapkan pada distro lainnya atau mungkin dengan sedikit modifikasi. Seperti biasa, prompt # berarti perintah dilakukan sebagai root, sementara tanda $ berarti dilakukan sebagai user non root.

Nmap: Melacak host dan port PC di jaringan
Nmap atau Network Mapper adalah program sekuriti “de facto” yang dipakai untuk mengetahui port-port jaringan yang terbuka pada suatu komputer. Tidak hanya itu, Nmap (www.nmap.org) bisa memberikan informasi lain seperti menebak sistem operasi yang digunakan oleh target serta nama dan versi program yang menjalankan suatu service.

Kenapa informasi seperti ini sangat berguna? Ibaratnya rumah dan pintu, jika seseorang ingin masuk ke rumah tersebut, tentunya hal pertama yang dicari adalah letak pintu. Jika orang tersebut adalah tamu yang diundang, pintu yang dicari adalah pintu utama. Tapi untuk seseorang dengan niat jelek, tentunya semua pintu akan dicoba untuk ditemukan. Lalu, satu per satu dicari mana yang paling mudah diterobos.

Hal yang sama dilakukan oleh cracker. Dengan Nmap, hacker mencari port-port jaringan yang terbuka pada PC Anda. Dalam terminologi TCP/IP, port diberikan nomor mulai dari 1 sampai dengan 65535. Ada dua jenis port, yaitu TCP dan UDP. TCP digunakan untuk koneksi yang memerlukan pengiriman data yang terpercaya, sementara UDP digunakan bagi koneksi yang bisa mentoleransi kehilangan data.
sumber: www.chip.co.id
Read More..

Memanipulasi Shell Bash

memodifikasi shell adalah salah satu metode untuk membuat Linux lebih sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda. Tutorial berikut ini akan difokuskan pada Bash. CHIP mencoba merangkumnya untuk Anda.

Bash adalah nama program shell yang paling banyak digunakan dalam distribusi Linux yang beredar saat ini. Lewat shell ini, Anda bisa mengetik berbagai perintah tertentu atau menjalankan suatu program. Sebaliknya, shell akan menampilkan output dari perintah Anda. Dalam banyak kasus, pengguna Linux lambat laun akan terbiasa memakai shell karena dianggap mempercepat suatu pekerjaan dibanding jika bekerja melalui interface grafis.Manusia biasanya tidak cepat puas, ini juga berlaku dalam penggunaan shell. Si fat atau perilaku shell default dari suatu distribusi saat meng-install-nya tidak jarang kurang optimal untuk aktivitas Anda sehari-hari di Linux. Untuk itu, Bash dan program-program shell lain menyediakan berbagai cara agar pengguna bisa melakukan kustomisasi. Modifikasi bisa dilakukan dengan memberikan nilai baru pada suatu variabel atau dilakukan lewat suatu perintah tertentu. Perubahan inipun bisa dibuat permanen dengan melakukan penambahan perintah yang sama di file script inisialisasi Bash.
Pada artikel ini, akan dijelaskan beberapa modifikasi yang dirasa bermanfaat untuk para pembaca, diantaranya:
->konfigurasi history
->modifikasi prompt shell
->pencarian perintah dan direktori dan beberapa option tambahan lainnya.
Karena artikel ini membahas menge nai Bash, diasumsikan pembaca juga memakai Bash sebagai shell aktif. Pembaca bebas menerapkannya untuk distribusi apapun, baik rilis terbaru maupun lama. Pembahasan berlaku bagi versi Bash minimal 2.x. Versi Bash dapat diketahui dengan perintah:

$ bash –version
GNU bash, version 3.2.33(1)-release (i386-red
hat-linux-gnu)
Copyright (C) 2007 Free Software Foundation,
Inc.
Seperti biasa, prompt # berarti perintah harus dijalankan sebagai user root. Sementara prompt $ berarti bisa dijalankan sebagai user biasa. Perlu diperhatikan bahwa modifikasi shell rata-rata berdampak hanya pada sesi user ID tersebut. Dengan demikian hampir tidak diperlukan eksekusi sebagai root.




Bash memiliki kemampuan untuk meng ingat sejumlah perintah terakhir yang te lah dijalankan pengguna. Kemampuannya tersebut berguna jika Anda ingin mengulang berbagai perintah terakhir secara cepat. Sebagai contoh, jika dimisalkan ada mengetik urutan perintah seperti ini:
$ ls -alsh
$ whoami
$ find . -type f
Maka jika Anda mengetik:
$ !-3
Perintah ls -alsh akan diulangi. Perintah yang baru saja diketik bermakna “ulangi perintah ketiga dihitung dari yang ter akhir”. Berapa banyak perintah yang diingat oleh Bash? Ini tergantung dari variabel lingkungan HISTSIZE. Manual Bash menyatakan bahwa nilai default nya adalah 500. Namun, bisa saja Anda menambah nya, misalkan dengan alasan untuk memperpanjang pelacakan perintah-pe rin tah yang telah dijalankan. Secara umum, untuk melakukan setting variabel lingkung­an, gunakan perintah export. 


Read More..

Menyelamatkan Sistem Linux yang Rusak

Linux Live CD bisa bermanfaat sebagai kotak perkakas Anda untuk memperbaiki sistem Linux. Salah satu yang cukup populer adalah System Rescue CD. Berbagai utility-nya sulit Anda lewatkan sebagai dewa penolong saat masalah PC menerpa.

Pada praktik kali ini, kita akan mencoba membenahi sistem Linux yang mengalami berbagai masalah. Sebagai sistem penolong (rescue), digunakan distribusi Linux Live CD System Rescue CD (www.sysresccd.org). Versi yang digunakan dalam artikel ini adalah 1.3.4. Sebagai target sistem, digunakan instalasi sistem Linux CentOS 5.3, suatu sistem Linux gratis berbasis Red Hat Enterprise Linux 5.3. Semua praktik disimulasikan dalam virtual machine Qemu-KVM.


Kerusakan master boot record atau tabel partisi
Hard disk terdiri atas MBR (Master Boot Record), tabel partisi lalu diikuti oleh partisi-partisi sejumlah yang dibuat oleh user. Kerusakan pada MBR dan/atau tabel partisi bisa menyebabkan sistem operasi tidak bisa di-boot atau satu atau lebih partisi terlihat seperti hilang. Hal ini hanya “kelihatannya” karena sebenarnya par tisi dan data di dalamnya masih ada. Penyebab kerusakan MBR bisa bermacam-macam. Misalnya, saat Anda meng- install Windows setelah Anda meng-ins­tall Linux, sehingga sistem Windows saja yang bisa di-boot. Contoh lainnya bisa juga saat Anda melakukan suatu kecerobohan saat menjalankan perintah:

# dd if=/dev/zero of=/dev/sda bs=1 count=512

Perintah di atas akan melakukan penulisan angka 0 (nol) sebanyak 512 byte mulai dari sektor pertama hard disk kita. Ini adalah lokasi tempat MBR dan tabel partisi diletakkan. Secara visual, pesan kesalahan yang mungkin muncul di layar monitor akibat permasalahan semacam ini adalah sebagai berikut.

FATAL: No bootable device
Untuk mengatasi masalah tersebut, masukkan CD System Rescue ke drive CD/DVD. Tekan [Enter] saat muncul layar pembuka agar System Rescue bisa memulai proses booting seperti layaknya sistem Linux pada umumnya. Begitu tampil prompt, bersiaplah memulai proses pe­nyelamatan. Pertama, kita jalankan program Testdisk untuk mengembalikan tabel partisi. Ketik pada prompt: (catatan: prompt pada System Rescue CD menggunakan tanda “%”)

root@sysresccd /root % testdisk

Akan nampak tiga pilihan, yaitu Crea te, Append, dan No Log. Opsi Create dipilih untuk menciptakan file log baru. File ini sebenarnya berisi catatan prosedur-prosedur yang dilaksanakan selama proses recovery partisi.
Pada layar berikutnya akan ditanyakan nama device hard disk yang akan dianalisis. Dalam hal ini, penulis memilih /dev/sda karena targetnya adalah hard disk primary master. Apabila Anda memiliki lebih dari satu hard disk, pastikan terlebih dahulu nama hard disk yang dipilih benar yang ingin di-recover.
sumber: www.chip.co.id
Read More..

Berbagi Data di Jaringan dengan Samba dan NFS

Komputer yang terhubung di jaringan dapat dengan mudah saling bertukar data dengan komputer lainnya di jaringan melalui fasilitas file sharing. Perbedaan sistem operasi dan besar data juga bukan halangan. Bagaimana caranya? Simak artikel berikut ini.

Sistem operasi Linux cukup kaya akan fasilitas berbagi data (file sha ring). Hal ini memudahkan pengguna Linux memilih metode yang sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh, agar data di sistem Linux bisa diakses oleh Windows atau sebalik nya, pengguna dapat menggunakan fasilitas Samba. Apabila tujuannya adalah berbagi data antarsesama sis tem Linux (UNIX), tersedia opsi lainnya, yaitu menggunakan fasilitas NFS (Network File Sys tem).

Pada pembahasan mengenai kedua me tode berbagi data (file sharing) tersebut, seperti biasa, digunakan beberapa aturan standar. Misalnya, penulisan prompt $ yang menunjukkan pe rintah dikerjakan sebagai user biasa. Sementara itu, penulisan prompt # menunjukkan perintah dilakukan sebagai root. Sebagai ilustrasi sis tem Windows, digunakan Windows 2003 Server. Adapun untuk keluarga Linux, digunakan distribusi sistem Fedora 9 dan Cent OS 5.3.

Berbagi file antara Windows dan Linux dengan Samba
Nama Samba mungkin terdengar unik. Nama ini diambil dari protokol milik Windows, yaitu SMB (Server Message Block). Program Samba sendiri terdiri atas server dan client. Logika metode berbagi data ini sederhana. Apabila Windows yang hendak mengakses data di Linux, kita perlu menyiapkan iapkan server Samba di Linux. Sebaliknya, jika data yang diakses ada di Windows, maka digunakan program client Samba di Linux.

Sebelum melangkah lebih jauh, perlu diingat bahwa hak akses, baik share di Sam ba maupun di Windows native, tergantung pada kombinasi hak akses share dan setting keamanan direktori. Misalnya, kita set suatu share Samba agar bisa ditulisi. Namun, jika user yang login ke Samba tidak memiliki hak tulis pada direktori tersebut di level sistem operasi, user tersebut tidak akan bisa membuat file baru atau menghapus file yang sudah ada.

Kita coba dahulu meng-install dan mengonfigurasi server Samba. Di distro ke luarga Fedora/Redhat, gunakan perintah seperti pada Tabel 1.

Contoh di atas kebetulan tidak menunjukkan perlunya meng-install paket lain. Selain paket Samba, minimal diperlukan paket samba-common. Paket ini menyediakan file-file (termasuk library) yang dibutuhkan baik bagi program client maupun server Samba.

Sebelum menjalankan server Samba, buka dulu file “/etc/samba/smb.conf” de ngan text editor. Apabila kita hendak mem buka akses terhadap direktori /tmp/data, ketik parameter-parameter berikut di file “smb.conf”:
[mydata]
comment = My Data
path = /tmp/data
browseable = yes
public = yes
writable = yes

Selanjutnya, edit juga beberapa baris atas dari “smb.conf” sehingga menjadi:
workgroup = MYGROUP
server string = Samba Server
netbios name = MYSERVER
interfaces = lo eth0
Pastikan dua baris ini tertulis seperti berikut:
security = user
passdb backend = tdbsam
Simpan perubahan yang dilakukan. Untuk memastikan tidak ada kesalahan pemakaian sintaks, periksa dengan perintah testparm:
# testparm /etc/samba/smb.conf

Apabila tidak ada pesan kesalahan dan hanya tampil parameter-parameter yang Anda setting, artinya file konfigurasi sudah benar.

Siapkan juga minimal satu account user yang nantinya dipakai untuk mengakses share Samba. Syaratnya, user account ini harus sudah ada di sistem Linux. Misalkan, kita gunakan user samba-usr:

# smbpasswd -a samba-usr
New SMB password:
Retype new SMB password:
Added user samba-usr.
Kini aktifkan daemon Samba:
# /etc/init.d/smb start

sumber: www.chip.co.id
Read More..

Manajemen Jaringan dengan IPTables

Tools konfigurasi firewall Iptables bukan hanya berguna untuk memblokir atau mengizinkan akses jaringan. Lebih dari itu, iptables bisa menjadikan PC Anda sebuah pengelola jaringan yang cukup lengkap tanpa perlu membeli perangkat khusus.
Apabila Anda berpikir bahwa pe rin tah iptables untuk melakukan konfigurasi firewall, hanya mengurusi pemblokiran akses. Namun lebih dari itu, iptables bisa menyediakan berbagai macam fungsi yang berguna.
Artikel ini akan mencoba menyajikan beberapa fungsi di antaranya:
1 Pengalihan port (port redirection).
2 Membatasi kecepatan koneksi.
3 Membuat sistem Linux sebagai router atau gateway Internet komputer lain.
4 Membatasi akses Internet pada waktu (jam, hari, tanggal) tertentu.
Referensi yang digunakan dalam artikel ini adalah iptables versi 1.4.1.1 (disertakan dalam distro Linux Fedora 9). Versi yang lebih rendah mungkin tidak menyertakan modul yang dibahas saat ini. Cara mengecek versi iptables adalah de ngan perintah:
$ iptables -V
iptables v1.4.1.1
Seperti biasa, prompt # berarti perintah dilakukan sebagai root. Sementara prompt $ berarti bisa dilakukan sebagai user biasa.

Port redirect

Apa yang dimaksud dengan redirect? Secara mudahnya, redirect berarti membelokkan suatu komunikasi dari tujuan sebenarnya ke arah lain. Di sini, yang dibelokkan adalah tujuan port. Misalnya, jika awalnya suatu data TCP mengarah ke port 80 lalu dialihkan ke port 8080. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengalihkan suatu komunikasi secara transparan. Salah satu contoh yang umum diterapkan adalah mengalihkan suatu akses ke web server (port 80) ke proxy server (port 8080). Pengalihan ini bertujuan untuk:
1 Mengurangi beban web server. Re quest akan dilayani oleh proxy server dahulu. Selanjutnya, jika ada content yang perlu langsung dijawab oleh webserver, web server akan menjawab.
2 Mempercepat akses. Proxy server (contohnya Squid) menyimpan halaman-halaman web yang terakhir diakses. Dengan demikian, jika suatu alamat web diakses bersama-sama oleh banyak client, maka proxy bisa membantu dengan langsung memberikan halaman yang diminta.
Untuk melakukan redirect, gunakan perintah seperti berikut ini.
# iptables -t nat -p tcp -A OUTPUT -s 10.1.1.0/24 -d
11.1.1.1 –dport 80 -j REDIRECT –to-ports 8080
Perintah di atas dapat diartikan, semua data yang berasal dari semua komputer pada kelompok jaringan 10.1.1.0 dengan tujuan komputer ber-IP 11.1.1.1 pada port 80 dialihkan ke port 8080 (pada komputer yang menjadi firewall).
Hal lainnya yang perlu Anda ingat adalah metode redirect ini harus ditempatkan pada tabel NAT atau lebih tepatnya pada bagian chain PREROUTING atau OUTPUT.
Read More..

Minggu, 16 Mei 2010

Pengubah Suara Jadi Teks Segera Dijual

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarah panjang tradisi tulis-menulis memasuki babak baru. Bukan tangan, tapi cukup mulut yang akan "menulis." Itu berkat lompatan teknologi pengubah suara menjadi teks berbahasa Indonesia hasil rekayasa berbasis operasi komputer Linux.

Peranti hasil rekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT bekerja sama dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) itu segera dipasarkan.

”Pihak BPPT memiliki royalti 20 persen dari penjualan perangkat teknologi itu,” kata Kepala BPPT Marzan Azis Iskandar dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/5/2010).

Marzan mengatakan, lisensi memproduksi dan menjual diberikan kepada PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) untuk jangka waktu lima tahun. Bentuk kerja sama ini diharapkan berkembang untuk hasil-hasil riset BPPT lainnya.

Presiden Direktur PT Inti Irfan Setiaputra mengatakan, teknologi perisalah menggantikan peran notulis dalam suatu rapat atau sidang. Kecepatan penulisan suara dapat diperoleh seketika dengan tingkat keakurasian 85 persen, bisa diupayakan menjadi 100 persen melalui proses perbaikan dari hasil rekaman yang tersedia.

”Berbagai institusi pemerintah jelas sangat membutuhkan teknologi perisalah rapat ini,” kata Irfan.

Penjualan perisalah rapat tersebut dibagi menjadi sistem tunggal dengan harga Rp 200 juta per unit, sedangkan sistem multi seharga Rp 500 juta per unit. Perbedaannya terletak pada sistem multi yang bisa untuk agenda sidang yang tidak terbatas jumlahnya.

”PT Inti sudah membayarkan di muka Rp 2 miliar kepada BPPT untuk hak eksklusif dan lisensi produksi dan penjualan perisalah ini,” kata Irfan.

Rekayasa teknologi informasi ini dirintis Oskar Riandi dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT. Menurut Oskar, pengambilan model ucapan sudah mencapai 190.000 kata dari hampir semua dialek suku bangsa di Indonesia.

”Jumlah ini sudah cukup meningkat dari sebelumnya sejumlah 60.000 kata,” ujar Oskar.

Menurut dia, peluncuran teknologi perisalah rapat ini direncanakan pada 19 Mei 2010 di Jakarta. Pengembangan lebih lanjut ialah pada proses pengidentifikasian narasumber dengan memasukkan karakter suara.

Saat ini, identifikasi narasumber bergantung pada identifikasi mikrofon yang digunakan. ”Inovasi lebih lanjut, pada pengidentifikasian karakter suara narasumber,” kata Oskar.

Teknologi ini sudah diuji coba untuk mengubah suara dari orasi menjadi teks secara seketika. Uji coba dilaksanakan di beberapa instansi pemerintah, di antaranya Sekretariat Negara, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Kementerian Keuangan.
Read More..
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Hihera.com
Computers Blogs
Technology Blogs - BlogCatalog Blog Directory