search

google translate

Kamis, 22 April 2010

Blender Pun Ada di balik Nusantara Online

Fajar Widiantoro - detikinet
Jakarta - Biasanya banyak studio animasi enggan bermigrasi ke software 3D open source macam Blender. Alasannya mereka tidak biasa. Nah, salah satu studio yang menggunakan Blender adalah Telegraph Studio. Apa alasannya?

"Selain sifatnya open source, Blender lebih mudah, ergonomis, serta mudah dioperasikan. Kita juga ingin mencoba sesuatu dari open source menjadi suatu karya yang bagus," ujar Bambang Wahyu Setiawan selaku 3D Leader Telegraph Studio, saat berbincang dengan detikINET, Kamis (22/4/2010).

Blender memang tidak bisa dianggap remeh. Mulai dari pemodelan 3D, rendering, shading, animasi 3D, sampai pembuatan game 3D secara utuh bisa dilakukan oleh software open source tersebut.

Hal senada pun pernah dikatakan Ferie Budiasyah, Manager Program Tunas Indonesia Kratif (TIK) saat berbincang dengan detikINET sebelumnya. Di Bandung ada sekitar 8 studio animasi besar yang masih beroperasi. Baru 2 studio yang migrasi ke Blender untuk memproduksi animasi.

"Sebut saja Kojo atau Acintya. Mereka masih menggunakan Maya untuk memproduksi animasi. Agak susah untuk pindah karena kebiasaan. Padahal penggunaannya hampir sama," ujar Ferie.

Tak seperti kedua studio animasi tersebut, Telegraph Studio selaku pengembang Nusantara Online, akhirnya memilih Blender sebagai software untuk membuat karakter game tersebut.

"Memang awalnya rada asing, soal masalah toolbar dan sebagainya. Tapi sekarang kita lebih nyaman. Blender operasionalnya 40% keyboard, 60% mouse," ucap pembuat karakter 3D serta environment dalam Nusantara Online, yang akrab dipanggil Beng-Beng ini.

sumber: www.detikinet.com

Tidak ada komentar:

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Hihera.com
Computers Blogs
Technology Blogs - BlogCatalog Blog Directory